Kamis, 21 April 2011

Misteri Segitiga Bermuda, Ini Jawaban NASA


Sains & Teknologi
Faktor signifikan adalah arus laut yang kuat, disebut Gulf Stream.

VIVAnews -- Pada Minggu 5 Desember 2010 kemarin, sejumlah orang berkumpul di Bandara Internasional Fort Lauderdale, Hollywood. Mereka mengenang kejadian hilangnya skuadron Flight 19, 65 tahun lalu.

Lima pesawat dan 14 kru pesawat itu hilang di Segitiga Bermuda, sebuah kawasan yang berada dalam garis  imajiner yang menghubungkan  tiga wilayah yaitu  Bermuda, Puerto Rico, dan Miami di Amerika Serikat.

Banyaknya kapal dan pesawat yang raib di kawasan itu membuat Segitiga Bermuda jadi
salah satu lokasi paling misterius di muka Bumi.

Sejumlah spekulasi beredar, bahwa di Segitiga Bermuda terdapat
lubang hitam 'black hole', atau alien yang bersembunyi di bawah lautan,
portal ke dimensi lain, gas methan, lokasi Atlantis yang hilang,
hingga rumah iblis, Dajal.

Sejumlah pertanyaan soal Segitiga Bermuda juga disodorkan ke Badan Antariksa AS,
NASA.
Berikut jawabannya. 

Apakah ada hubungan antara Segitiga Bermuda dan lubang hitam
'black holes'?
Tidak ada lubang hitam di Segitiga Bermuda. Pada kenyataannya, bahkan tak
ada yang namanya Segitiga Bermuda. Banyaknya kasus kehilangan di wilayah
itu konsisten dengan wilayah lainnya. (Ilmuwan NASA, Dr Eric Christian)
Segitiga Bermuda dan  Zona De Silencia di Meksiko berada pada garis
lintang yang sama dan kedua tempat ini misterius. Zona De Silencia
diketahui bisa  menarik meteorit dari langit, sementara Segitiga
Bermuda dikenal karena banyak kapal dan pesawat yang hilang secara
misterius. Mengapa dua wilayah ini tidak diteliti?
Fakta-fakta tentang lokasi tersebut salah. Tidak ada bagian dari Bumi yang
bisa menarik meteorit dari langit, tidak ada anomali gravitasi yang aneh.
Medan gravitasi bumi telah dipetakan dengan presisi luar biasa terutama
oleh perusahaan yang menggunakan peta gravitasi untuk mengetahui potensi
minyak dan mineral.

Juga tidak ada penghilangan lebih misterius di Segitiga Bermuda daripada
di bagian laut lain di zona badai.
Artinya, tidak ada yang misterius dari dua lokasi tersebut. Saya sarankan
agar Anda mencoba untuk mengevaluasi akurasi sumber Anda dan
menghubungkannya dengan dunia nyata, bukan fantasi ini.
(Astrobiologis dan ilmuwan senior NASA, David Morrison)

Jawaban NASA senada dengan apa yang dimuat situs Sejarah Angkatan Laut
Amerika Serikat, www.history.navy.mil. Dijelaskan, bahwa faktor signifikan
yang menyebabkan hilangnya kapal di Segitiga Bermuda adalah arus laut
yang kuat, disebut Gulf Stream.

Badai yang datang tiba-tiba itulah yang menyebabkan kapal angkatan laut
hilang di Bahama, Saratoga.
Kapal dan-krunya hilang tak berbekas pada 18 Maret 1781.

Dijelaskan juga bahwa tidak hanya di Segitiga Bermuda, banyak kapal-kapal
Angkatan Laut AS lainnya telah hilang di laut karena  badai di seluruh dunia
-- secara mendadak.

Kapal dan pesawat bisa hilang secara tiba-tiba di wilayah Segitiga Bermuda
itu karena anomali kompas yang bisa mengacaukan sistem navigasi.
Soal adanya anomali ini pernah dicatat oleh Columbus dalam pelayarannya.

Dalam sejumlah catatan disebutkan bahwa Segitiga Bermuda adalah salah satu
dari dua  lokasi di dunia yang memiliki anomali. Wilayah lain adalah laut Jepang
dan Filipina, yang juga dikenal dengan nama yang mirip, 'Segitiga Formosa'. (NASA)